Sabtu 9 oktober 2010 tepatnya jam 21.30 saya bersama istri menonton televisi, acaranya saat itu pas mantab yang ditayangkan di trans 7. hmm..m menarik juga nih acara, karena bintang tamunya bukan artis biasa melainkan seorang superstar dengan julukan “raja dangdut” H. Rhoma Irama. Saya sendiri sebetulnya bukan seorang maniak dangdut, namun ketika bang haji di wawancara saat itu melihat sikap, gaya bertutur, cara menanggapi dan sebagainya saya jadi tertarik. Mungkin karena saya sudah muak melihat para tokoh bangsa dengan wajah munafik yang tidak becus mengurusi rakyatnya dan sibuk dengan harta dan jabatannya. Memalukan memang potret bangsa kita ini.
Namun ketika melihat acara itu saya jadi kagum dengan idealisme yang disiratkan oleh bang haji. Saya seakan-akan menemukan kembali figure yang begitu konsisten dengan idealismenya sendiri. Tidak heran jika setiap konsernya selalu dipenuhi oleh ribuan orang, tidak heran jika lagunya tidak pernah lekang dimakan waktu dari masa kemasa selalu saja ada orang yang memutar atau menyanyikannya. Bahkan di acara tersebut bang haji ditemani oleh salah satu dosen dari Universitas Pitsburgh dimana dosen tersebut begitu tertarik dengan musik dangdut dan kagum dengan bang haji, sampai-sampai dosen tersebut menyanyikan salah satu lagu ciptaannya bang haji. Saya jadi berpikir mengapa seorang dosen begitu sangat menyukai dan tertarik dengan musik dangdut. Ah.. mungkin hanya faktor selera, tapi dibalik itu setelah saya hayati lagi lagunya bang haji memang bagus, dalam arti begitu berisi, begitu berbobot dan memang tidak ada indikasi untuk money oriented atau hanya sekedar ingin eksis didunia hiburan. Saya rasa bang haji akan menjadi legenda, namanya akan tetap harum dan karyanya akan selalu dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar